Itulaharti Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin Jika engkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum Pasti engkau akan mati bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ? Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?
Itulaharti Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin Jika engkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum Pasti engkau akan mati bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?.. Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?..
ItulahartiWa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin Jika engkau solat, puasa tetapi tidak makan dan minum Pasti engkau akan mati bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ? engkau hanya solat, puasa dan zikir tetapi tidak menikah Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah erti semua ibadahmu ?
Wabud rabbaka hatta ya'tiyakal yaqin. 5 likes. Interest
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Posted 6 Februari 2011 in Figh, Puitis Tagsufi Hidup adalah ibadah.. Dalam ayat-Nya ALLAH berfirman, Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun Lama aku tidak percaya dengan ayat ini.. Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir Apalagi ketika aku berfikir tentang ayat, Wa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yaqin, Demi ALLAH, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus Aku bingung.. Aku takut.. Aku lari.. dari pendapatku sendiri DAWAI SANG SUFI
DAWAI SANG SUFI Hidup adalah ibadah Dalam ayat-Nya Allah berfirman, Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’bududun Lama aku tidak percaya dengan ayat ini Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir Apalagiketika aku berfikir tentang ayat, Wa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yakin, Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus… Aku bingung Aku takut Aku lari dari pendapatku sendiri Suatu hari aku bertanya kepada guruku Guruku mengatakan, “Tidak salah pendapatmu, tapi kurang”. Ketahuilah….. Dalam ayat lain Allah juga berfirman Wala tansa nasibaka minaddunya Dan La yukallifullahu nafsan illa wus’aha Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat Sehingga kita tidak mampu memikulnya Walaupun itu ibadah Ketauhillah….. Ibadahitu bukan bentuk lahirnya Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal dunia karena niat Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi Disisi Allah sangat berharga Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir Dengan bantuan makan, minum dan menikah Itulah artiWa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yaqin Jikaengkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum Pasti engkau akan mati bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ? Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ? Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami’unal qoula Fayattabi’una ahsanah….. Orang-orang yang mendengarkan pendapat Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus Merekalah yang diberi petunjuk Allah Dan merekalah orang-orang yang beruntung….. Sumber
Al-Hijr 99 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ ࣖࣖ الحجر ٩٩ wa-uʿ'budوَٱعْبُدْAnd worshipdan sembahlahrabbakaرَبَّكَyour LordTuhanmuḥattāحَتَّىٰuntilsehinggayatiyakaيَأْتِيَكَcomes to youdatang kepadamul-yaqīnuٱلْيَقِينُthe certaintykeyakinan Transliterasi Latin Wa'bud rabbaka ḥattā ya`tiyakal-yaqīn QS. 1599 Arti / Terjemahan Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini ajal. QS. Al-Hijr ayat 99 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Dan bersama dengan itu sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan dan menghidupkanmu, dan serahkanlah dirimu sepenuhnya kepadaNya sampai yakin, yaitu ajal, datang kepadamu. Dengan melakukan hal itu maka beban perasaan yang kaupikul akibat ucapan, sikap, dan tingkah laku kaum kafir akan terasa ringan dan jiwamu pun akan merasa tenteram."Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Ayat ini memberi jaminan kepada Nabi Muhammad bahwa Allah swt memeliharanya dari tindakan orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok dan menyakitinya serta memelihara Al-Qur'an dari usaha-usaha orang-orang yang ingin menyampaikan riwayat dari Sa'id bin Jubair bahwa orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok Al-Qur'an dan Nabi Muhammad ialah al-Walid bin Mugirah, al-'As bin Wa'il, Al-'Adi bin Qais, Aswad bin Abdu Yaguts, dan Aswad bin Muththalib. Mereka semua terkenal dalam sejarah, dan sebab-sebab kematian mereka adalah akibat tindakan mereka suatu riwayat diterangkan bahwa suatu ketika Nabi saw berada di hadapan orang-orang kafir Mekah, mereka saling mengedipkan mata tanpa setahu Nabi Muhammad saw, dan berkata sesamanya dengan maksud mengejek Nabi, "Inikah orang yang mendakwakan dirinya nabi?" Pada waktu itu, Jibril menyertai Nabi, lalu Jibril menusuk punggung orang-orang yang memperolok-olokkan itu dengan jarinya, sehingga menimbulkan bekas, luka, dan borok yang busuk baunya. Tiada seorang pun yang mendekati mereka karena baunya itu. Maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa Nabi saw dilindungi Allah swt dari gangguan orang-orang mengetahui bahwa Nabi saw merasa sedih karena olok-olokan dan tindakan orang-orang kafir. Untuk mengobati kesedihannya itu, Allah memerintahkan Nabi saw untuk bertasbih, mensucikan Allah dari segala sesuatu yang menyekutukan-Nya, salat, rukuk, sujud, banyak melakukan ibadah, berbuat baik, dan mengekang hawa nafsu. Hal ini berlaku pula bagi kaum Muslimin sampai akhir hayat al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini yaitu ajal. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Firman Allah Swt....dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini ajal.Menurut Imam Bukhari, Salim mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ajal atau maut. Yang dimaksud dengan Salim ialah Salim ibnu Abdullah ibnu Umar. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir, bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id, dari Sufyan, telah menceritakan kepada kami Tariq ibnu Abdur Rahman, dari Salim ibnu Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya...dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini ajal.Menurutnya, yang dimaksud dengan hal yang diyakini ialah maut atau ajal. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, serta dalilnya ialah firman Ailah Swt. dalam ayat lain ketika menceritakan perihal ahli neraka. Disebutkan bahwa mereka mengatakanKami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. Al Muddastir43-47Di dalam hadis sahih melalui hadis Az-Zuhri, dari Kharijah ibnu Zaid ibnu Sabit, dari Ummul Ala seorang wanita dari kalangan Ansar disebutkan bahwa ketika Rasulullah Saw. masuk ke tempat Usman ibnu Maz'un yang telah mati, lalu Ummul Ala berkata, "Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepadamu, hai Abus Sa'ib nama julukan Usman ibnu Maz'un. Kesaksianku terhadapmu menyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah memuliakanmu." Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Apakah yang membuatmu mengetahui bahwa Allah telah memuliakannya?" Ummul Ala berkata, "Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, wahai Rasulullah. Maka siapa lagikah yang mau memberikan kesaksian untuknya?" Rasulullah Saw. bersabda Adapun dia, sesungguhnya dia telah kedatangan hal yang meyakinkan yakni kematian, dan sesungguhnya saya benar-benar memohon kebaikan untuknya.Firman Allah Swt....dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini ajal.Dari makna ayat ini disimpulkan bahwa ibadah seperti salat dan lain-lainnya diwajibkan kepada manusia selagi akalnya sehat dan normal, maka ia mengerjakan salatnya sesuai dengan kondisinya, seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahih Bukhari, dari Imran ibnu Husain yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabdaSalatlah sambil berdiri, dan jika kamu tidak mampu berdiri, maka salatlah dengan duduk. Dan jika kamu tidak mampu duduk, maka salatlah dengan berbaring pada ini dapat dijadikan dalil yang menyalahkan pendapat sebagian orang-orang ateis yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud dengan al-yaqin dalam ayat ini ialah makrifat. Untuk itu, mereka mengatakan bahwa bilamana seseorang dari mereka telah sampai kepada tingkatan makrifat, maka gugurlah taklif atau kewajiban mengerjakan ibadah. Hal ini jelas merupakan kekufuran, kesesatan, dan kebodohan, karena sesungguhnya para nabi dan para sahabatnya adalah orang yang paling makrifat kepada Allah dan paling mengetahui tentang hak-hak Allah serta sifat-sifat-Nya dan pengagungan yang berhak diperoleh-Nya. Akan tetapi, sekalipun demikian mereka adalah orang yang paling banyak mengerjakan ibadah dan paling mengekalkan perbuatan-perbuatan kebaikan sampai ajal menjemput makna yang dimaksud dengan istilah al-yaqin dalam ayat ini ialah kematian, seperti yang telah dijelaskan di atas. Akhirnya kami panjatkan puja dan puji kepada Allah Swt. atas hidayah yang telah diberikan-Nya, dan hanya kepada-Nyalah memohon pertolongan dan bertawakal. Dialah yang berhak mewafatkan kita dalam keadaan yang paling baik dan paling sempurna, dan sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi akhir tafsir surat Al-Hijr, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Beristikamahlah dalam beribadah kepada Allah yang telah mencipta dan menjagamu hingga datang sesuatu yang pasti, hari kiamat dan hari yang dijanjikan.
wa bud robbaka hatta ya tiyakal yaqin