Untukmengetahui dengan jelas pengertian audit, maka berikut ini akan. 1. Menurut Sukrisno Agoes ( 2004 ), audit adalah mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut . BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen. Menurut Agoes (2012:4), pengertian audit adalah sebagai berikut :
3 Untuk mengetahui penerapan hipotesis dalam pengujian parameter rata-rata . 1.4. Manfaat Makalah Manfaat penulisan makalah ini adalah para pembacanya dapat mengetahui dan memahami perhitungan dasar statistika yang berguna dalam uji hipotesis dalam penelitian.
Setelahmengetahui pengertian flowchart, berikutnya terdapat beberapa jenis flowchart yang perlu Anda ketahui. Seperti yang telah disebutkan, flowchar merupakan bentuk diagram yang dapat digunakan untuk menyajian data berupa dokumen, sistem, maupun program. Berikut beberapa jenis flowchart dan kegunaannya yang perlu Anda ketahui : 1.
Adapundefinisi statistika menurut para ahli, antara lain: Kolawole (2001), Pengertian statistik inferensial ialah penghitungan penelitian kuantitatif yang digambarkan sebagai matematika dan logika tentang bagaimana generalisasi dari sampel ke populasi dapat dibuat. Sugiyono (2012), Arti statistik inferensial adalah teknik statistik yang
PengertianLOGIKA Adalah: Sejarah, Tujuan, Konsep dan Contohnya. Juli 13, 2022. Pengertian Logika - Pada kehidupan sehari-hari tentunya tidak lepas dari sebuah masalah. Inilah yang membuat kita harus menggunakan logika untuk berpikir memecahkan masalah tersebut. Pada dasarnya setiap manusia mempunyai logika yang sama, akan tetapi berbeda
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. November 30, 2014 1 min read Pengertian Logika Eureka Pendidikan. Logika berasal dari kata Yunani kuno λγο logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme Latin logica scientia atau ilmu logika ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan Teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi. Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat karena sah dan tepat pula penalaran tersebut. Dalam sejarah perkembangan logika, banyak definisi dikemukakan oleh para ahli, yang secara umum memiliki banyak persamaan. Beberapa pendapat tersebut antara lain The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic Kamus Logika menyebutkan Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul correct reasoning. Menurut Mundiri dalam bukunya tersebut Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal fikiran, kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika saja. Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu.
Bagaimana pandangan Aristoteles mengenai ilmu Logika?Apa itu Logika? Para filsuf sejak Aristoteles, dan bahkan sebelum itu, hampir seluruhnya mengakui bahwa logika dan matematika merupakan disiplin yang bertalian erat, Hingga pertengahan abad Ke-19, kebanyakan filsuf akan mengatakan pertalian tersebut terbatas pada aritmetika pada khususnya, yang di dalamnya fungsi-fungsi seperti penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian mempunyai analogi yang jelas dengan operator-operator logika seperti “dan”, “tidak”, dan sebagainya. Pengertian dan Definisi Logika Menurut Aristoteles dan Para Ahli Ilmuwan LainnyaNamun kemudian seorang cendekiawan yang bernama George Boole 1815-1864 menulis buku yang mempertahankan sesuatu yang ia sebut “Aljabar Logika”. Ia memperagakan bahwa hubungan aljabarik pun bertalian erat dengan hubungan logis dalam banyak yang dimaksud dengan logika, dalam pandangan sehari-hari logika adalah istilah yang menunjukan, bhwa sesuatu itu harus matang dipikirkan. Lain halnya dengan Aristoteles, pengertian atau definisi Logika menurut Aristoteles adalah ilmu untuk membuat penyimpulan yang Logika Menurut AristotelesMenurut Aristoteles logika adalah batu fondasi yang penting bagi semua jenis pengetahuan. Buah pikirnya yang brilian terkumpul dalam kompilasi yang diberi nama to organon . Organon yang berarti alat, instrumen atau metode untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Namun demikian Aristoteles lebih menekankan soal Organon berisi enam buah buku yaitu buku pertama membicarakan Categoriae Tentang Kategori/konsep, buku dua membicara De Intepretatione Tentang Proposisi, buku tiga membahas Analytica Priora Tentang Silogisme, buku empat membahas tentang Analytica Posteriora Tentang Pembuktian, buku kelima membahas tentang Topica Tentang Seni Berdebat dan buku keenam membahas tentang De Sophisticis Elenchis Tentang Sesat Pikir.Definisi Logika AristotelesPasca Aristoteles ada sebuah kesadaran bahwa logika bukan ilmu yang mandul. Logika terus berkembang seiring kebutuhan manusia. Dengan demikian logika tidak berhenti sampai dengan logika tradisionil yang digagas dan dikembangkan oleh Aristoteles semata. Ia berkembang seiring dengan gagasan-gagasan yang dikerjakan oleh Leibniz . Pemikiran Leibniz berawal dari tradisi Filsafat Stoa yang kemudian memunculkan genre baru yang kemudian lebih dikenal sebagai cikal bakal lahirnya logika modern. Untuk yang terakhir ini lazim disebut dengan logika simbolik. Terdapat pula istilah „logistik‟. Istilah terakhir ini sering pula disebut logika matematik atau logika simbolik. Logika ini lebih formal sifatnya daripada logika Aristoteles. Perbedaannya dengan logika klasik pada proses membuat konklusinya yang didasarkan atas premis yang terbatas dan tertentu. Premisnya itupun sendiri sudah melepaskan diri dari kenyataan. Model logika seperti ini kadang tidak secara sepintas tidak dipahami, atau hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja. Implementasi logika model ini terdapat pada bahasa sandi atau bahasa pemograman status dan kedudukan disiplin logika, diakui masih terjadi polemik sampai saat ini. Sebagian pemikir menempatkan logika sebagai sub dari epistemologi. Namun sebagian pemikir lain menempatkan logika sebagai cabang filsafat yang otonom. Berkembang pula pemikiran tentang logika dikalangan filsuf-filsuf muslim dalam kerangka pengembangan filsafat satu contoh adalah pandangan logika yang dikembangkan oleh Suhrawardi. Ia dikenal sebagai penggagas filsafat illuminasinya. Baca juga Pengertian Logika, Fungsi, Manfaat dan ContohIa berpendapat bahwa logika sebagai bagian dari keseluruhan ilmu pengetahuan. Logika merupakan alat yang hendak digunakan dalam berpikir, namun tidak merupakan bagian dari ilmu secara mutlak. Yang harus dicatat dari pikiran Suhrawardi bahwa ia beranggapan logika tidak merupakan bagian dari filsafat karena tidak mengurusi hal-hal yang berada di luar pikiran. Hal demikian beralasan karena materi logika terkait dengan entitas yang sifatnya non menarik lainnya tentang logika disampaikan oleh filsuf spektakuler dijamannya, yakni mendefinisikan logika sebagai Ilmu tentang ide dari struktur logis. Untuk memahami latar belakang batasan tersebut kita harus kembali kepada pikiran sentral dari Hegel yakni ide, alam, dan roh. Bagi Hegel „sejarah‟ sesungguhnya „perkembangan roh dalam waktu‟. Hal ini dibedakan dari „alam‟ yang merupakan perkembangan ide dalam ruang. Tesis awal bermula dari „ide‟ yang menurut Hegel akan senantiasa berdinamika/ berkembang dalam dirinya. Pada sisi lain terdapat antitesis berupa ide yang berada di luar dirinya yakni ruang/ alam. Seperti halnya ide, alam pun terus menerus berkembang. Pada diri manusia pun terdapat perkembangan kesadaran diri yang terus menerus pula yang dikenal dengan „roh‟. Terdapat pula antitesis dari ide dan alam pada tataran kesadaran yakni „sejarah‟. Yang harus dipahami pula, pemahaman Hegel terkait „waktu‟. Ia memahami waktu tidak sebagai fisik yang berjalan bersama ruang. Waktu olehnya dipahami sebagai „kesadaran‟. Roh menyusun kesadaran berupa fase sejarah karena perkembangan yang bersifat dialektis. Oleh karena itu alur pikir Hegel dipolakan oleh Hartman berikut ilmu tentang Ide dan struktur logis menjadi domein logika. Ilmu tentang Alam dari ruang menjadi domein geometri. Ilmu tentang Roh dari Waktu menjadi domein Logika Menurut Para AhliSecara sederhana logika, dapat dikatakan sebagai sebuah pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatkan dalam bahasa. logika adalah; ilmu dalam lingkungan filsafat yang membahas prinsip-prinsip dan hukum-hukum penalatran dengan tepat, ada juga yang menandaskan bahwa logika adalah ilmu pengetahuan scinece tetapi sekaligus juga merupakan kecakapan atau keterampilan art untuk berpikir lurus tepat dan teratur. Pengertian Logika Menurut Para AhliAkhirnya, pengertian logika adalah teknik atau metode untuk meneliti ketepatan berpikir. Berpikir berarti mengamati dengan sadar, maka setiap pengamatan dengan sadar selalu akan bergerak kepada arah penilaian, dan berpikir berakhir pada sebuah keputusan. Konsep berpikir dalam logika biasanya dirumuskan sebagai berikut Jika A=B, dan B=C, maka A=C; hal ini memperlihatkan adanya suatu proses berpikir, yakni meliputi pengamatan; pengolahan dan terakhir pemutusan. Yang kesemuanya disebut dengan dimaksud dengan pemikiran di sini ialah Mencari suatu sesuatu yang belum diketahui berdasarkan sesuatu yang telah diketahui. sesuatu yang telah diketahui merupakan bahan pemikiran yang disebut dengan data fakta, yaitu gejala atau peristiwa yang ditangkap oleh indera, sedangkan sesuatu yang belum diketahui akan menjadi hasil sebuah pemikiran, dan dinamakan dengan konklusi konsekuensi, yaitu pengetahuan baru yang dituju dalam proses berpikir. Maka dengan demikian, isi pemikiran adalah data dan konklusi. Data dalam hal ini berjumlah lebih dari satu, sementara konklusi berjumlah satu. Jadi keseluruhannya terdiri dari tiga bagianProses berpikir tersebut diatas, merupakan bahasan dari logika. Jadi yang dimaksud dengan logika di sini merupakan studi yang perahatian utamanya adalah mengarahkan pemikiran untuk menyusun kriteria bagaimana mengevaluasi suatu argumen yang benar. Karena itu, logika mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipergunakan untuk membedakan penalaran yang lurus dan tidak menjadi tujuan dari mengetahui logika adalah agar mengarahkan pemikiran secara tepat. Jadi, logika berhubungana dengan kegitan berpikir, namun bukan hanya sekedar berpikir sesuai dengan kodrat manusianya, melainkan berpikir dengan hukum-hukum penalaranEncyclopedia Britannica mengatakan bahwa logika adalahLogika adalah studi sistematik tentang sruktur proposisi dan syarat-syarat umum mengenai penalaran yang sahih dengan menggnkan metode yang mengesampingkan isi atau bahan psoposisi dan hanya membhas bentuk logisnya saja. perbedaan antara bentuk dan bahan ini diadakan apabila kita membedakan ketepatan logik Logical Soundness atau Kesahihan validity sebuah penalaran dengan kebenaran premis-premisnya, yang menjadi pangkal logika yang diuraiakan oleh Encyclopedia Britannica, hanya membahas bentuk penalaran dan oleh karenanya logika yang dimaksudkan adalah logika formal, untuk membedakannya dengan logika materil, yakni logika yang membahas penalaran dari segi isis atau bahannya, dalam konsesus sekarang, yang disebut logika itu adalah logika formal. Kemudian logika dapat dikatakan sebagai metode atau teknik untuk meneliti ketepatan menurut William S. Sahakian mengatakan bahwa logika adalah pengkajian untuk berpikir secara sahih, hakikat dari pengertian ini adalah untuk menegaskan bahwa logika harus dipahami lewat sebuah penalaran, karena sebuah penlaran akan dikatakan logis jika menggunkan konsep berpikir dalam logika. maka dengan demikian, dalam memahami logika terlebih dahulu harus dipahami apa itu dua pengertian logika di atas, dapat disimpulkan bahwa logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk berpikir lurus, dikatan demikian, karena sesungguhnya logika berhubungan dengan kegiatan pikir, namun kegitan pikir yang dimaksudkan adalah bukan berpikir yang asal-asalan, tetapi berpikir menurut hukum-hukum logika. Baca juga Pengertian Apropriasi Menuru Para AhliMisalnya, untuk mengatakan kata cinta kepada seorang gadis, tidak usah untuk menggunakan konsep-konsep logika, tapi cukup dikatakan saja, kenapa? karena logika tidak akan bisa menjawab apa yang akan dikatakan oleh gadis tersebut. Jadi jelas, di sini yang menjadi tgas pekerjaan logika adalah menentukan peraturan berpikir yang benar, sehingga dapat saya katakan bahwa logika adalah cara dan seni berpikir yang mengikuti konsep-konsep metode sebagai cara dan konsep berpikir, logika dapat dikatakan sebagai upaya untuk mencegah kesesatan dalam berpikir fallacy. Immanuel Kant, mengatakan bahwa logika adalah the science of the laws of understanding. artinya logika menurut Imanuel Kant adalah, logika dapat dibagi menjadi dua bagian, pertama logika umum universal, dan kedua logika khusus particular, yakni hukum cara berpikir yang benar terhadap suatu kelompok objek-objek khusus the laws of correct thinking upon a particular class of objects.Tag Apa pengertian logika menurut aristoteles adalah, definisi logika menurut para ahli ilmuwan adalah... fungsi dan manfaat ilmu logika bagi kehidupan manusia, logika apa itu, kenapa mempelajari logika penting bagi mahasiswa, pengertian logika menurut kbbi, Pengertian dan Definisi Logika Menurut Aristoteles, pengertian logika aristotelesItulah sedikit pembahasan definisi atau pengertian Logika Menurut Aristoteles dan para ahli. Sangat cocok dijadikan bahan rujukan untuk skripsi, tesis dan disertasi. Baca jugaSejarah Logika, Awal Mula Perkembangan Ilmu Logika
Dalam buku Pengantar Logika Modern, Gie et al. 1978 mengemukakan dewasa ini logika telah mulai mendapat pengakuan dalam bidang pendidikan di Indonesia dengan kehadiran berbagai buku logika dalam bahasa Indonesia, namun memberikan gambaran yang kurang tepat mengenai logika. Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat berlangsung tanpa bahasa. Jadi penalaran senantiasa bersangkut paut dengan bahasa. Setiap orang yang menalar selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang digunakan dalam pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah alat berpikir. Bahasa adalah alat bernalar. Jika disimak lebih lanjut, bahasa sesungguhnya bukan hanya alat berpikir. Apabila kita berpikir tentang sesuatu dan hendak kita beritahukan kepada orang lain, kita harus mengungkapkannya lewat bahasa. Kita harus menyatakannya kepada orang lain dengan bantuan bahasa, barulah orang lain dapat memahami isi pikiran kita. Dalam hal ini, bahasa adalah tanda untuk mengungkapkan dan menyatakan apa yang kita pikirkan. Figures - uploaded by Hendro Trieddiantoro PutroAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Hendro Trieddiantoro PutroContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Hendro Trieddiantoro Putro 13/356033/PTK/09150 LOGIKA I. Pengantar Pengertian Logika Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos yang berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal pikiran, kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme Latin logica scientia atau ilmu logika ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur, namun sekarang ini lazim disebut logika saja Rapar, Jon 9. Dalam buku Pengantar Logika Modern, Gie et al. 1978 mengemukakan dewasa ini logika telah mulai mendapat pengakuan dalam bidang pendidikan di Indonesia dengan kehadiran berbagai buku logika dalam bahasa Indonesia, namun memberikan gambaran yang kurang tepat mengenai logika. Beberapa batasan dan pengertian logika antara lain 1. Drs. Hasbullah Bakry dalam bukunya Systematik Filsafat 1964 merumuskan definisi dari ilmu pengetahuan logika itu sebagai berikut I. Logika ialah ilmu pengetahuan yang mengatur penelitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan pikirannya dapat mencapai kebenaran. II. Logika ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari aturan-aturan dan cara berpikir yang dapat menyampaikan manusia kepada kebenaran. III. Logika ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan akal dipandang dari jurusan benar atau salah. 2. Dalam buku Pembimbing Ke Filsafat dan Logika Formal tanpa tahun Prof. Dr. N. Drijarkara telah membatasi pengertian logika yaitu, “Logika adalah ilmu pengetahuan yang memandang hukum-hukum susunan atau bentuk pikiran manusia, juga menyebabkan pikiran dapat mencapai kebenaran.” 3. Batasan logika dalam buku Epistemologi Bentuk Seni Teori Berfikir Ilmiah Bahagian Logika, Jilid II, cetakan II 1974/stensil karangan Drs. Fudyartanta, “Logika adalah salah satu cabang filsafat. Oleh karena itu logika sebagai filsafat berarti ilmu yang sedalam-dalamnya tentang kebenaran berpikir. Artinya mencari kebenaran yang tertinggi, yang hakiki daripada berpikir. Pendek kata logika adalah ilmu yang radikal tentang berpikir yang benar, supaya hasilnya benar. Dengan mempelajari dan mempergunakan logika sebagai ilmu filsafat berpikir, maka akan ditemui berbagai metodos berpikir dengan berbagai rumusan dan bahan-bahan yang dipikirkan.” 4. Drs. Nuril Huda dalam Prakata buku Logika Praktis Jilid I 1974/stensil yang merupakan saduran dari buku Applied Logic karya Little, Wilson & Moore, menguraikan definisi logika sebagai berikut, “Diperlukan hukum-hukum dan kaidah-kaidah berpikir untuk mengontrol proses berpikir yang panjang dan berlibat-libat. Hukum-hukum dan kaidah-kaidah berpikir itu terdapat dalam satu cabang ilmu yang disebut logika. Dengan kata lain, logika adalah ilmu yang mempelajari dan merumuskan kaidah-kaidah dan hukum-hukum sebagai pegangan untuk berpikir tepat dan praktis bagi mencapai kesimpulan-kesimpulan yang valid dan pemecahan persoalan yang bijaksana.” 5. Hutabarat dalam bukunya yang berjudul Logika 1967 yang merupakan terjemahan bebas karya Dr. A. Vloemans “Voorbereiding tot de Wijsbegeerte” dan Regis Jolivet “Beknopt Handboek der Wijsbegeerte”, juga mendefinisikan logika sebagai berikut “Yang diartikan dengan logika adalah ilmu berpikir yang tepat dan dapat menunjukkan adanya kekeliruan didalam proses pemikiran sehingga kekeliruan itu dapat dielakkan. Maka logika dapat disebut teknik berpikir. Sebagai ilmu berpikir yang tepat maka tujuannya adalah untuk memperjelas isi dari suatu pengertian” 6. Dalam buku Logika Filsafat Berpikir 1969, I. R. Poedjawijatna menjelaskan bahwa “Logika adalah filsafat budi manusia yang mempelajari teknik berpikir untuk mengetahui bagaimana manusia berpikir dengan semestinya seharusnya” Pada dasarnya logika tidak lepas dari penalaran logis logical reasoning. Maka logika dan kelahirannya tidak bisa lepas dari filsafat atau pemikiran ilmiah pada umumnya. Logika dan Bahasa Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat berlangsung tanpa bahasa. Jadi penalaran senantiasa bersangkut paut dengan bahasa. Setiap orang yang menalar selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang digunakan dalam pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah alat berpikir. Bahasa adalah alat bernalar. Jika disimak lebih lanjut, bahasa sesungguhnya bukan hanya alat berpikir. Apabila kita berpikir tentang sesuatu dan hendak kita beritahukan kepada orang lain, kita harus mengungkapkannya lewat bahasa. Kita harus menyatakannya kepada orang lain dengan bantuan bahasa, barulah orang lain dapat memahami isi pikiran kita. Dalam hal ini, bahasa adalah tanda untuk mengungkapkan dan menyatakan apa yang kita pikirkan. Objek Logika Segala sesuatu yang ada senantiasa memiliki materi dan bentuk. Aristoteles menyebut materi itu dengan kata hyle dan bentuk dengan kata eidos atau morphe. Materi yang sama atau satu materi, dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda. Misalnya kayu sebagai materi dapat dibuat menjadi bentuk patung, atau dapat dibuat menjadi bentuk meja, kursi, tiang, pintu, dan sebagainya. Dapat pula bentuknya sama, tapi materinya berbeda, misalnya tiga buah patung kuda serupa, yang satu materialnya dari kayu, yang kedua materialnya dari tanah liat, sedangkan yang ketiga materialnya dari batu. Dengan demikian, jelas bahwa materi harus senantiasa memiliki bentuk, dan tidak mungkin ada bentuk tanpa materi. Pikiran yang digunakan dalam penalaran dan yang diungkapkan lewat bahasa juga memiliki materi dan bentuk. Contohnya kalau kita mengatakan bundar, materialnya ialah isi dan arti kata itu sendiri, sedangkan bentuknya adalah positif. Akan tetapi jika kita mengatakan tidak bundar, bentuknya adalah negatif. Apabila kita mengatakan semua bola adalah bundar, materinya adalah isi atau arti dari kalimat itu, sedangkan bentuknya disebut universal afirmatif. Bentuk dapat benar atau salah, demikian pula materi. Contohnya “semua manusia adalah pohon”. Dari segi bentuk proposisi kalimat tersebut benar. Bentuknya disebut universal afirmatif. Akan tetapi materinya tidak benar karena tidak seorang pun manusia adalah pohon. Untuk melihat suatu objek secara jelas, kita tidak hanya melihat isi material objek melainkan juga bentuknya. Kita dapat melihat pohon karena materi pohon dalam bentuk pohon. Setiap ilmu pengetahuan selalu memiliki objek formal bentuk dan objek material. Begitu juga dengan logika, untuk memahami logika kita perlu juga melihat objek material logika yakni kegiatan berpikir atau bernalar. Sementara objek formalnya adalah ketepatan bernalar. Sejarah dan Perkembangan Logika Logika dimulai sejak Thales 624 SM - 548 SM, filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Sejak itulah Thales meletakkan dasar-dasar berpikir logis. Bahkan, ketika Thales mengatakan bahwa air adalah prinsip atau asas pertama alam semesta, saat itu Thales telah memperkenalkan logika induktif. Thales telah menarik kesimpulan bahwa air adalah alam semesta dengan alasa bahwa air adalah jiwa segala sesuatu, misalnya air jiwa tumbuhan tanpa air tumbukan akan mati, darah jiwa hewan dan manusia, sedangkan uap dan es adalah air, maka penalaran induktif yang dilakukan Thales adalah sebagai berikut Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan Air adalah jiwa hewan Air adalah jiwa manusia Air jugalah uap, dan Air jugalah es. Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah alam semesta. Dengan demikian dapat dikatakan sejak Thales, sang filsuf pertama, logika mulai diberkembangkan. Semua filsuf sesudah Thales berperan serta dalam pengembangan logika kendatipun istilah logika itu sendiri belum dikenal. Aristoteles adalah filsuf pertama yang menjadikan logika sebagai ilmu, sehingga dapat disebut sebagai logica scientia yaitu analitika, yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika, yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Setelah Aristoteles meninggal, para pengikutnya menghimpun naskah-naskah ajaran mengenai penalaran yang kemudian disebut to Organon alat. Istilah Logika baru dipakai untuk menggantikan to Organon dalam abad kedua sesudah Masehi. Ajaran-ajaran Aristoteles terangkum dalam 6 buku, keenam buku itu ialah 1. Categories Menguraikan pengertian 2. On Interpretation Tentang penafsiran 3. Prior Analytics Membahas silogisme 4. Posterior Analytics Membahas pembuktian 5. Topics Mengupas Dialektika 6. Sophistical Refutations Membicarakan kekeliruan berpikir Silogisme 'Inti logika Aristoteles adalah silogisme. Silogisme itulah yang sesungguhnya merupakan penemuan murni Aristoteles dan yang terbesar dalam logika' Rapar. 1996 13. Silogisme berasal dari bahasa Yunani syllogismos, yang artinya penggabungan, penalaran dari kata dasar syn dengan, bersama dan logizesthai menyimpulkan dengan nalaran. Penalaran yang ditelaah oleh logika disebut juga penalaran logis logical reasoning. 'Penalaran adalah proses dari budi manusia yang berusaha tiba pada suatu keterangan baru dari sesuatu atau beberapa keterangan lain yang telah diketahui dan keterangan yang baru itu mestilah merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan yang semula itu' Gie et al.197810. Silogisme adalah penarikan konklusi secara tidak langsung dengan menggunakan dua buah premis yang merupakan bentuk formal penalaran deduktif. Premis adalah proposisi-proposisi 2 buah atau lebih proposisi dalam menentukan konklusi, sedangkan proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat, dan kopula penghubung. Premis mayor adalah pada saat term mayor predikat pada kesimpulan berada pada proposisi, sedangkan premis minor adalah pada saat term minor subjek pada kesimpulan berada pada proposisi. Term yang hanya termuat dalam premis namun tidak dalam kesimpulan disebut term medius. Konklusi kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan hasil penyimpulan inferensi yang dilakukan berdasarkan proposisi-proposisi yang menjadi premis-premis suatu inferensi. Inferensi adalah suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi. Contoh Pembagian Logika Terdapat macam-macam logika dilihat dari kriteria tertentu, 1. Dilihat dari segi kemampuan untuk berlogika Logika kodratiah Logika kodratiah adalah kemampuan berlogika yang sudah ada pada setiap manusia sebagai makhluk yang berakal budi. Tanpa belajar logika setiap orang sudah memiliki kemampuan berlogika kodratiah. Logika ilmiah Logika ilmiah adalah kemampuan berlogika yang didapatkan dengan belajar secara khusus. Contohnya seperti dengan membaca buku, maka mendapatkan kemampuan logika ilmiah. Semua pahlawan adalah orang berjasa Premis mayor Term medius M Term mayor P Beberapa prajurit adalah pahwalan Premis minor Term minorS Term medius M Jadi, beberapa prajurit adalah orang berjasa Konklusi Term minor S Term mayor P 2. Dilihat dari sejarah dan penggunaan lambang atau simbol Logika klasik / tradisional Logika yang diperkenalkan oleh Aristoteles pada sekitar abad ke-5 sebelum masehi; menggunakan lambang bahasa; disebut juga logika aristotelian atau logika tradisional. Logika modern Logika yang dikembangkan di zaman modern oleh tokoh-tokoh seperti A. de Morgan 1809-1871, George Boole 1815-1864, Bertrand Russel 1872-1970; menggunakan lambang non bahasa. Logika ini menerapkan prinsip-prinsip matematika pada logika modern; sering disebut juga logika matematika atau logika simbolik. 3. Dilihat dari segi bentuk dan isi argumen Logika formal bentuk Logika formal adalah logika yang membahas kebenaran sebuah argumen dilihat dari segi bentuk. Kebenaran bentuk adalah kebenaran yang dimiliki sebuah argumen. Logika material isi Logika material adalah logika yang membahas kebenaran sebuah argumen dilihat dari segi isinya Sebuah argumen dinyatakan benar dari segi isi jika pernyataan yang terdapat dalam argumen sesuai dengan kenyataan. 4. Dilihat dari segi cara menarik kesimpulan Louis Kattsoff, seorang pengarang buku pengantar filsafat menulis bahwa logika terbagi dalam dua cabang pokok – induktif dan deduktif. Logika induktif Logika induktif adalah bentuk penalaran yang berdasarkan kebenaran-kebenaran tunggal yang ditarik menjadi satu kesimpulan umum, biasa dikenal sebagai metode induktif. Contoh Ibu pulang dari pasar membeli salak pondoh, saya makan dan rasanya enak. Teman yang membesuk saat saya sakit membawa salak pondoh dan saya makan, rasanya enak. Maka saya tarik kesimpulan bahwa semua salak pondoh rasanya enak. Logika deduktif Logika deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yaitu penalaran yang berdasarkan kebenaran umum atau yang sudah ada ditarik satu kesimpulan untuk hal yang khusus kebenaran baru. Contoh Saya tahu bahwa semua salak pondoh enak. Di supermarket saya menemukan salak pondoh. Kesimpulannya salak yang dijual di supermarket itu pasti enak. II. Analisis dan Pembahasan Pengertian Logika Dari beberapa kutipan diatas mengenai logika, logika dianggap membahas tentang persoalan berpikir, pemikiran atau pikiran. Berpikir, pemikiran atau pikiran adalah pengertian yang diambil dari kata Thinking. Maka definisi diatas memiliki kelemahan terlampau luas dan tidak cermat. Berpikir atau Thinking adalah serangkaian proses mengingat-ingat kembali suatu hal, berkhayal, menghafal, menghitung dalam kepala, menghubungkan beberapa pengertian, menciptakan sesuatu konsep atau berbagai kemungkinan. Berpikir dengan beraneka segi, hukum-hukumnya, dan faktor yang mempengaruhi merupakan persoalan dari psikologi dan bukan logika. Beberapa definisi logika yang lebih tepat “Logika adalah penelaah tentang penyimpulan inferensi, secara lebih cermat usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan-penyimpulan yang sah dan yang tak sah” Alston. 1964 “Konsepsi logika sebagai suatu teori tentang penyimpulan deduktif”Beth. 1962 Menurut Muhammad Nur Ibrahimi 2012 5, proses berpikir tidak selamanya akan menghasilkan kesimpulan yang sahih benar. T idak jarang, dalam berpikirtersebut, tanpa disadari manusia sampai pada kesimpulan yang keliru fals sehingga mengaburkan batas antara benar dan salah. Agar manusia terbebaskan dari sesat pikiran, sehingga pengetahuannya benar-benar dapat terjamin dari kekeliruan, maka disusunlah kaidah-kaidah berpikir yang baku, yang selanjutnya dikenal dengan logika. “Diambil dalam suatu suatu arti yang sangat luas, logika adalah penelaahan tentang penyimpulan pada umumnya. Sesuatu penjelasan sistematis mengenai bagaimana kesimpulan-kesimpulan diturunkan dari berbagai ragam pembuktian dapat disebut logika. Secara lebih cermat logika mengacu pada studi tentang inferensi” Brennan. 1953 Boruch Brody dalam Gie et al. 1978 13 merumuskan logika sebagai penelaahan tentang keabsahan dari jenis-jenis penyimpulan yang berbeda. Logika mempelajari masalah penalaran reasoning. Penalaran merupakan cara berpikir, namun tidak semua pemikiran merupakan penalaran. Irving M Dalam Gie et al. 197810 mengemukakan bahwa yang sesungguhnya dipelajari oleh logika bukanlah proses bagaimana manusia sehingga mendapatkan kesimpulan benar atau salah, melainkan pada aspek-aspek penalaran yang digunakan. Logika membahas tentang ketepatan jalan pikiran dalam suatu proses penalaran yang komplit. Logika tidak dilihat selaku ilmu, tetapi merupakan metode. Logika dapat didefinisikan sebagai metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang tidak tepat. Kata kuncinya adalah penalaran yang tepat atau penalaran yang valid. Logika membahas antara konklusi kesimpulan dan premis-premis yang ada. Premis adalah proposisi-proposisi 2 buah atau lebih proposisi dalam menentukan konklusi, sedangkan proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat, dan kopula penghubung. Dari pengetahuan tentang a-b-c, kemudian dapat dilakukan penalaran dari gambar sebagai berikut Gambar Contoh proposisi sumber Gie et al. 1978 11 I semua a adalah b II semua b adalah c Jadi semua a adalah c Gambar Pemahaman Logika sumber Pemahaman Penulis Semua a adalah c merupakan kesimpulan konklusi dan mengandung pengetahuan baru. Karena berakhir dengan kesimpulan, maka proses membuat kesimpulan ini dapat disebut inferensi. Penyimpulan seperti ini disebut penyimpulan deduktif logis. 'Inti logika Aristoteles adalah silogisme. Silogisme itulah yang sesungguhnya merupakan penemuan murni Aristoteles dan yang terbesar dalam logika' Rapar. 1996 13 . Silogisme berasal dari bahasa Yunani syllogismos, yang artinya penggabungan, penalaran dari kata dasar syn dengan, bersama dan logizesthai menyimpulkan dengan nalaran. Penalaran yang ditelaah oleh logika disebut juga penalaran logis logical reasoning. Susunan silogisme Aristoteles digambarkan pada gambar Silogisme adalah penarikan kesimpulan konklusi secara tidak langsung dengan menggunakan dua buah premis yang merupakan bentuk formal penalaran deduktif. Premis adalah proposisi-proposisi 2 buah atau lebih proposisi dalam menentukan konklusi, sedangkan proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat, dan kopula penghubung. Berdasarkan gambar Premis mayor adalah pada saat term mayor predikat pada kesimpulan berada pada proposisi, sedangkan premis minor adalah pada saat term Gambar Contoh premis dan konklusi sumber Gi et al. 1978 11 Gambar Dasar Silogisme sumber Gie et al. 1978 15 S Term Minor M Term Medius P Term Mayor = Kopula / penghubung I. M=P Premis Mayor / Pangkal pikir besar II. S=M Premis Minor / Pangkal pikir kecil III. S=P Konklusi / kesimpulan minor subjek pada kesimpulan berada pada proposisi. Term yang hanya termuat dalam premis namun tidak dalam kesimpulan disebut term medius. Term adalah kata atau beberapa kata yang memiliki satu pengertian, yang membuat konsep atau idea menjadi nyata. Setiap term adalah kata, tetapi tidak setiap kata adalah term andai, nan, yang. Contoh Berdasarkan konsep dasar silogisme, 1. Dari premis yang benar mendapatkan kesimpulan yang benar, Premis mayor Binatang buas itu pemakan daging benar Premis minor Kucing adalah binatang buas benar Kesimpulan Kucing itu pemakan daging benar 2. dari premis yang salah, kesimpulan yang diperoleh bisa benar, Premis mayor semua manusia adalah seniman salah Premis minor semua penari adalah manusia benar Kesimpulan semua penari adalah seniman benar 3. dari premis yang salah, kesimpulan yang diperoleh bisa salah, tapi perbincangannya tetap sah, Premis mayor semua manusia adalah sopir salah Premis minor semua petinju adalah manusia benar Kesimpulan semua petinju adalah sopir salah 4. dari premis yang benar, tidak mungkin memperoleh kesimpulan yang salah apabila penalarannya benar. Dalam suatu argumen yang sah menurut bentuknya dan mengakui dari premis yang benar, maka wajib menerima kesimpulan yang diturunkan sebagai benar, apapun bunyi kesimpulan itu, Premis mayor semua manusia adalah fana benar Premis minor semua petinju adalah manusia benar Semua pahlawan adalah orang berjasa Premis mayor Term medius M Term mayor P Beberapa prajurit adalah pahlawan Premis minor Term minorS Term medius M Jadi, beberapa prajurit adalah orang berjasa Konklusi Term minor S Term mayor P Kesimpulan semua petinju adalah fana benar Premis mayor semua makhluk mars adalah sakti diterima sebagai benar Premis minor semua alien adalah makhluk mars dipercaya sebagai benar Kesimpulan semua alien adalah sakti harus diakui sebagai benar Jadi penerimaan terhadap premis yang bersangkutan, memberikan pembenaran untuk menerima kesimpulannya. Sebaliknya, kebenaran dalam kesimpulan pada penyimpulan tidak dapat menjamin kebenaran dari premis-premisnya. Jumlah dari premis-premis dalam suatu penyimpulan inferensi tidak harus dua proposisi. Contohnya adalah penyimpulan dalam matematika, premis-premisnya dapat mencapai puluhan bila memang diperlukan. Hal ini dikarenakan untuk dapat menerima kebenaran kesimpulan, diperlukan kebenaran terhadap semua premis yang ada. Perkembangan Logika Perkembangan logika tradisional sejak abad ke-5 menuju logika modern simbolik dapat dilihat pada tabel Logika sebagai dasar-dasar berpikir logis, logika induktif, Logika sebagai ilmu silogisme, logika deduktif, to Organon pemimpin Lyceum, murid Aristoteles yang melanjutkan karya-karya Aristoteles Pelopor kaum Stoa, penggunaan istilah logika pertama kali, kaum Stoa mengembangkan bentuk-bentuk argument disyungtif dan hipotesis Pemimpin Stoa, mengembangkan logika menjadi bentuk-bentuk penalaran yang sistematis Galenus dan Sextus Empiricus Mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri Membuat pengantar pada categoriae Aristoteles Mengembangkan logika Aristoteles dan digunakan secara murni Mengembangkan logika induktif Gottfried Wilhelm Leibniz George Boole Secara terperinci perkembangan logika dapat dilihat dalam “Pohon Logika” yang merupakan bagan mengenai asal-usul dan perkembangan logika seperti yang dimuat dalam Logic and Scientific Methods An Introductory Course karya Herbert L. Searles. Melengkapi logika simbolik melalui karya tulis yang sangat banyak, menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda Peirce’s Law Alfred North Whitehead Arthur William Russel Penulis Principia Mathematica 1889-1951 1891-1970 1906-1978 Ludwig Wittgenstein Rudolf Carnap Kurt Godel Tabel Perkembangan Logika Sumber Olah Data Penulis Gambar “Pohon Logika” - asal-usul dan perkembangan logika Sumber Gie et al. 1978 24 Aristoteles adalah filsuf pertama yang menjadikan logika sebagai ilmu, sehingga dapat disebut sebagai logica scientia yaitu analitika, yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika, yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Ajaran Aristoteles terangkum dalam naskah To Organon. Ajaran-ajaran Aristoteles terangkum dalam 6 buku, Categories Menguraikan pengertian On Interpretation Tentang penafsiran Prior Analytics Membahas silogisme Posterior Analytics Membahas pembuktian Topics Mengupas Dialektika Sophistical Refutations Membicarakan kekeliruan berpikir Manfaat Logika Paling tidak ada empat manfaat logika 1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren 2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif 3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri 4. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan. Logika menghindarkan kita dari berbagai kesesatan pikir fallacia yang muncul entah karena otoritas kuasa, emosi, prasangka, keindahan bahasa, atau kebiasaan. Logika menghindarkan kita dari terlalu gampang melakukan generalisasi dan kecenderungan menarik kesimpulan yang salah karena melebihi apa yang dinyatakan dalam premis-premis sebelumnya. Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan keharusan. Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmu pengetahuan tanpa logika tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiah. Aristoteles mengemukakan bahwa logika benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, barang siapa mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggenggam master key untuk membuka pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Daftar Pustaka Gie, The Liang., Hardjosatoto, Suhartoyo., Asdi, Endang Daruni. 1978. Pengantar Logika Modern. Jilid I. Yogyakarta Karya Kencana. Groat, Linda., Wang, David. 1954. Architectural Research Methods. New York John Wiley & Sons, Inc. Ibrahimi, M. N. 2012. Logika Lengkap. terjemahan Achmad Bahrur Rozi. Yogyakarta IRCiSoD. Maran, Rafael Raga. 2007. Pengantar Logika. Jakarta Grasindo. Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika Asas-Asas Penalaran Kanisius. Sommer, M. Logika. 1992. Bandung Penerbit Alumni. Sudibya, F. Warsito Djoko, 2011. Logika. Jakarta PT Indeks. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this GroatDavid WangGroat, Linda., Wang, David. 1954. Architectural Research Methods. New York John Wiley & Sons, Lengkap. terjemahan Achmad Bahrur Rozi. Yogyakarta IRCiSoDM N IbrahimiIbrahimi, M. N. 2012. Logika Lengkap. terjemahan Achmad Bahrur Rozi. Yogyakarta Logika Asas-Asas Penalaran SistematisJan Hendrik RaparRapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika Asas-Asas Penalaran Penerbit Alumni. Sudibya, F. Warsito DjokoM SommerLogikaSommer, M. Logika. 1992. Bandung Penerbit Alumni. Sudibya, F. Warsito Djoko, 2011. Logika. Jakarta PT GieLiangHardjosatotoSuhartoyoEndang AsdiDaruniGie, The Liang., Hardjosatoto, Suhartoyo., Asdi, Endang Daruni. 1978. Pengantar Logika Modern. Jilid I. Yogyakarta Karya Kencana.
Pengertian logika – Apa itu logika? Pengertian logika secara singkat adalah pertimbangan pikiran manusia yang diungkapkan melalui perkataan dan dinyatakan dalam bahasa. Logika bisa mencermikan jalan pikiran seseorang itu serta kemampuan nalarnya. Logika berasal dari kata Yunani kuno yaitu λγο logos. Logika adalah salah satu cabang filsafat yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan. Dalam ilmu logika mempelajari kecakapan manusia untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Dengan kata lain, objek materialnya yang dipelajari dalam ilmu logika adalah berpikir dengan penalaran, sedangkan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika juga penting dalam pelajaran matematika atau komputer. baca juga pengertian algoritma Di bawah ini akan dijelaskan apa saja pengertian logika secara umum, menurut KBBI serta menurut pendapat para ahli. Arti Logika Menurut KBBI Pengertian logika menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang kaidah berpikir. Logika juga dapat diartikan sebagai jalan pikiran yang masuk akal. Definisi Logika Secara Umum Pengertian logika secara umum adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika didefinisikan untuk mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Pengertian Logika Menurut Para Ahli Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian dan definisi logika menurut pendapat para ahli dan pakar. Menurut Aristoteles Pengertian logika menurut Aristoteles adalah ajaran mengenai berpikir ilmiah yang masih ada hubungannya dari bentuk pikiran itu sendiri serta berbagai hukum yang menguasai pikiran. Menurut William Alston Pengertian logika adalah sebagai studi tentang penyimpulan, secara lebih cermat usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak sah. Menurut Jan Hendrik Rapar Arti logika menurut Jan Hendrik Rapar didefinisikan sebagai sebuah pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Menurut W. Poespoprodjo dan Ek. T. Gilarso Menurut Poespoprodjo dan Gilarso, definisi logika diartikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan dan keahlian menalar dalam berpikir tepat. Menurut Soekadijo Pengertian logika menurut Soekadijo merupakan suatu metode atau cara yang di hasilkan untuk tujuan meneliti ketepatan nalar. Manfaat Mempelajari Logika Tentunya ada beberapa fungsi dan manfaat logika yang bisa dirasakan oleh manusia. Berikut merupakan beberapa manfaat logika selengkapnya. Membantu setiap orang berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematisMeningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan, serta melakukan analisis terhadap suatu kejadian dengan tajam dan menghindari kekeliruan informasi atau pemikiran yang salah dan tidak citra diri seseorang secara drastis. Macam-Macam Logika Secara umum ada 2 jenis-jenis logika, yakni logika alamiah dan logika ilmiah. Berikut merupakan macam-macam logika dan penjelasannya. 1. Logika Alamiah Logika alamiah merupakan kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan memberi contoh penerapan dalam kehidupan nyata. 2. Logika Ilmiah Logika ilmiah merupakan jenis logika yang memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Manfaat logika ilmiah penting agar dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Nah itulah referensi pengertian logika menurut para ahli beserta arti dan definisi loika secara umum. Dijelaskan juga apa fungsi dan manfaat logika serta macam-macam logika. Semoga bisa menjadi tambahan referensi.
Sering kali seorang individu melakukan suatu tindakan yang sifatnya irasional atau tidak berdasarkan pada akal sehat. Dengan kata lain, individu tersebut bertindak di luar nalar atau logikanya. Bisa saja hal tersebut terjadi karena kurang pahamnya akan memahami logika dengan baik. Lalu, sebenarnya apa sih arti dari logika itu sendiri? Dan bagaimana cara memahami logika? Artikel ini akan membantu kalian untuk memahami hakikat dari logika. Simak penjelasan di bawah ini. Pengertian LogikaPengertian Logika menurut Ahli1. Aristoteles2. William Alston3. Soekadijo4. Louis O. Kattsoff Logika sebagai Ilmu PengetahuanLogika sebagai Cabang FilsafatBerpikir Sistematis sama dengan Melatih LogikaApa Saja itu Komponen Berpikir Logis?Cara Berpikir dan Belajar Memahami Logika1. Melakukan Sesuatu Hal Baru Kecakapan Berpikir Lebih Logis2. Olahraga Rutin Mampu Meningkatkan Kemampuan Otak3. Membaca Karya Tulis Fiksi secara Rutin Mampu Meningkatkan Nalar4. Memainkan Permainan Jenis Strategi5. Mempertimbangkan Risiko dari Setiap Keputusan6. Sadar terhadap Pikiran Irasional 7. Memberikan Label pada Kondisi Tertentu8. Mengakses Informasi Suatu Berita secara MendalamKategori Ilmu Berkaitan PsikologiArtikel Psikologi Apa itu logika? Logika adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan pikiran manusia. Logika sebagai salah satu cabang ilmu filsafat yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang filsafat sendiri, logika tidak dapat dipisahkan dalam proses mencari suatu kebenaran atau kesahihan. Untuk lebih mengenal cabang filsafat yang satu ini, Grameds dapat membaca buku karya Prof. Dr. Karomani. M. Si. dengan judul Pengantar Logika. Logika bisa dikatakan sebagai logika scientia ataupun ilmu logika. Dilihat dari logika sebagai ilmu, logika mempelajari kebolehan manusia untuk berpikir secara sejajar, teratur, dan tepat. Adapun objek material yang dipakai ilmu logika adalah berpikirin sesuai nalar, sementara objek formal dari logika adalah pemikiran yang dipelajari dari aspek ketepatannya. Dalam hal ini, logika bisa dikatakan sebagai jalan pikiran manusia yang masuk akal atau logis. Logika juga seringkali dikaitkan dengan cara berpikir yang objektif, tegas, serta jauh dari emosi, seperti halnya yang dibahas dalam buku Logika karya Drs. H. Mundiri. Pengertian Logika menurut Ahli Untuk memperdalam pemahaman kalian terkait logika, ada beberapa pengertian logika yang dikemukakan oleh beberapa ahli. 1. Aristoteles Aristoteles mengungkapkan logika adalah ajaran mengenai berpikir secara ilmiah membahas wujud pikiran itu sendiri dan hukum yang mengendalikan pikiran. Perbincangan lebih lanjut terkait filsuf klasik, Aristoteles juga bisa Grameds temukan melalui buku Logika Kritis Filsuf Klasik. 2. William Alston William Alston menjabarkan logika adalah pengkajian atau studi terkait penyimpulan secara cermat upaya untuk memutuskan segala ukuran guna memilah penyimpulan mana yang sah dan mana yang tidak sah. 3. Soekadijo Soekadijo berpendapat bahwa logika adalah suatu teknik atau cara yang memang diciptakan atau dibuat untuk meneliti ketepatan manusia dalam menalar. 4. Louis O. Kattsoff Kattsoff memahami bahwa logika adalah ilmu pengetahuan terkait penyimpulan yang sejajar atau lurus. Logika menjabarkan mengenai aturan-aturan dan cara guna mencapai suatu kesimpulan, setelah didahului oleh suatu perangkat bernama premis atau asumsi. Dasar-Dasar Logika Buku ini berisi materi dasar yang harus dipahami mahasiswa sebagai modal berpikir secara logis dan kritis. Pembahasan dalam buku ini meliputi dua bagian utama, yaitu pembahasan mengenai konsep-konsep dasar dalam logika serta bagian mengenai proses penalaran atau penarikan kesimpulan. Untuk memudahkan mahasiswa mempelajari materi yang disampaikan, buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal latihan dan konsep-konsep kunci di setiap akhir bab. Di bagian akhir buku, penulis juga menyajikan tiga paket soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda. Logika sebagai Ilmu Pengetahuan Logika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan dengan objek materialnya adalah berpikir atau bernalar atau proses penalaran. Sementara objek formal dari logika adalah berpikir atau penalaran yang dilihat dari aspek ketepatan atau kejituan. Logika sebagai Cabang Filsafat Sebagai cabang filsafat yang praktis, logika bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Logika sendiri lahir berbarengan dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam upayanya guna meletakkan berbagai pikirannya dan berbagai pendapatnya, para filsuf dari Yunani kuno kerap berupaya untuk membantah pikiran dari yang lainnya, yaitu dengan menunjukkan kesesatan penalaran atau pemikirannya. Berpikir Sistematis sama dengan Melatih Logika Ilustrasi Berpikir Sistematis sumber qubisa Apakah kalian sudah mengetahui bahwa dengan berpikir sistematis, secara tak langsung itu sama saja melatih logika seseorang? Memangnya, bagaimana cara melatih logika? Agar dapat melatih logika, kalian harus mampu berpikir secara sistematis atau dengan menerapkan system thinking. Lalu, yang dimaksud dengan berpikir secara logis di sini adalah sebuah rangkaian tindakan atau proses ketika kalian lebih memprioritaskan nalar secara konsisten agar dapat mencapai simpulan dari suatu perkara. Logika sendiri dikaitkan dengan proses penalaran yang dilakukan seseorang secara sistematis maupun normatif menuju sebuah kebenaran. Lebih lanjut mengenai hal ini sendiri dibahas di dalam buku Dasar-Dasar Logika. Di sisi lain, masalah atau situasi yang memerlukan keberadaan pikiran dengan logika yang tepat memerlukan keberadaan struktur agar terciptanya hubungan yang logis atau masuk akal antara ikatan penalaran dan fakta yang ada. Dengan begitu, sama seperti sifat atau karakter setiap individu cenderung berbeda yang mana tingkat logika berpikir mereka juga pasti berbeda. Hal ini didasari dari latar belakang kehidupan, strata pendidikan, dan kemampuan pemahaman individu itu sendiri. Nah, agar dapat melatih logika, perlu adanya kemampuan berpikir yang sistematis Oleh karena itu, kalian perlu memahami komponen untuk berpikir logis. Apa Saja itu Komponen Berpikir Logis? Ada dalam sebuah buku dengan judul Epistemologi dan Logika Pendidikan, penulis mengemukakan bahwa dalam berpikir logis memiliki 3 komponen. Ketiga komponen ini, di antaranya concept atau pengertian, decision atau keputusan, dan reasoning atau penalaran. Adapun maksud dari concept atau pengertian di sini adalah pemahaman inti dari suatu kejadian, peristiwa atau suatu objek. Dengan kata lain, concept atau pengertian adalah bentuk konsep yang juga memiliki arti sebagai gambaran secara luas dari suatu kejadian, peristiwa, ataupun suatu objek. Lalu, melalui pengertian atau concept itu muncullah suatu rumusan. Rumusan adalah suatu rasa ingin tahu atau penasaran akan sesuatu hal. Apabila sudah paham betul terkait kedua hal tersebut, dari situlah melahirkan sebuah definisi atau pengertian. Selanjutnya, decision atau keputusan adalah suatu sikap dari individu ketika mengungkapkan untuk mengakui atau memungkiri suatu perkara atau hal. Dalam hal ini, intinya adalah keputusan yang diperbuat oleh seorang individu merupakan suatu hal yang dilandaskan dari hasil perilaku atau tindakan akal dan budi yang dipunyainya. Terakhir, reasoning atau penalaran adalah proses seorang individu atau manusia yang bertaut dengan akal budi dengan maksud untuk mencapai kesimpulan dari berbagai hal yang telah diketahui dan dipahaminya. Berbagai hal yang diketahui dan dipahaminya itu disebut sebagai data. Data merupakan fakta empiris yang mana bisa saja sebelumnya sudah diketahui kebenarannya atau kesahihannya. Kemudian, dari data yang diperoleh itu akan membuahkan kesimpulan dan pendapat baru yang mana bisa saja belum pernah ada sebelumnya. Kalau begitu, apa keterkaitan antara concept, decision, dan reasoning? Tentu ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang erat. Hal itu karena bilamana salah satu dari tiga komponen tersebut tak ada, hasil dari berpikir tidak dapat dipastikan akan sinkron dengan logika berpikir seperti yang semestinya. Dengan begitu, untuk berpikir logis, ketiga komponen tersebut diharuskan melalui proses atau tahapan yang berurutan dan memang tidak bisa bekerja secara sembarang atau acak. Agar dapat melatih logika, coba untuk memulai dengan berpikir sistematis, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Adapun yang diartikan sebagai system thinking adalah suatu pendekatan agar dapat memahami jenis atau macam sistem yang ada dengan melakukan atau menjalankan penekanan pada keberadaan relasi antarelemen di dalam suatu sistem. Logika Buku teks Logika’ yang ditulis oleh Drs. Mundiri ini selain sebagai acuan utama mahasiswa IAIN dalam mata kuliah Logika juga membantu awam dalam membentuk cara berpikir yang objektif, tegas, dan jauh dari emosi. Cara Berpikir dan Belajar Memahami Logika 1. Melakukan Sesuatu Hal Baru Kecakapan Berpikir Lebih Logis Salah satu cara agar mampu meningkatkan kecakapan dalam berpikir lebih logis adalah belajar melakukan dan menerapkan hal baru. Sama seperti halnya pada bagian otot tubuh, pikiran pun memerlukan dorongan atau stimulasi lebih optimal dan berkala. Maka dari itu, kalian dapat memilih satu hobi ataupun aktivitas baru yang mana nantinya akan dikerjakan atau dilakukan secara rutin. Agar dapat melakukan hal baru tersebut sebagai satu cara belajar logika terkadang tidak terlalu sulit. Kalian dapat melakukan aktivitas di ruang terbuka, seperti mencoba untuk mendaki gunung, bukit, ataupun ke pantai. Selain itu, kalian bisa membuat kerajinan tangan, atau memanfaatkan waktu luang untuk mengisi permainan yang mengasah otak, seperti Teka Teki Silang TTS ataupun bermain Sudoku. Meskipun hal tersebut terlihat sederhana, tetapi sudah memberi manfaat bagi otak kalian. Tentu setiap orang bisa memilih aktivitas menarik, seperti mengikuti sesi membuat kerajinan dari tanah liat, hingga bergabung di suatu organisasi atau komunitas yang mampu meningkatkan motivasi hidup dan memberi banyak kegiatan, serta pengalaman baru. 2. Olahraga Rutin Mampu Meningkatkan Kemampuan Otak Mungkin kalian akan bertanya, apa hubungannya antara berolahraga rutin dan meningkatkan kemampuan otak dalam berpikir logis? Nyatanya, kegiatan berolahraga mampu memberikan manfaat besar bagi otak. Khususnya, olahraga teratur akan meningkatkan dan menambah kemampuan otak dalam hal berpikir dan mengingat sesuatu. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa dari bagian otak mampu bekerja lebih sehat bilamana acap kali digunakan. Maka dari itulah, berolahraga seringkali dihubungkan dengan kesehatan dan kemampuan otak. Adapun jenis olahraga yang dapat kalian terapkan dan berbagai macam bentuknya, seperti olahraga yang paling sederhana, yaitu senam pagi. Kegiatan senam pagi dapat membuat otak lebih maksimal bekerja untuk melakukan berbagai aktivitas. Sementara, dilihat dari kekuatan mental atau jiwa seseorang pun dapat ditingkatkan dari berolahraga secara rutin. 3. Membaca Karya Tulis Fiksi secara Rutin Mampu Meningkatkan Nalar Tidak perlu menerapkan cara-cara yang memerlukan banyak biaya sebab dalam usah a meningkatkan rasio otak atau nalar dalam berpikir logis akan lebih mudah dengan rutin membaca karya tulis fiksi. Sampai saat ini, kualitas berpikir dan kreativitas dapat diupayakan dengan membaca karya tulis fiksi. Menariknya, kemampuan berpikir kritis akan dapat bertambah apabila kalian rutin membaca karya fiksi. Hal ini tentu akan memperlihatkan kalian akan banyak situasi yang tidak pasti atau bersifat ambiguitas. Membaca karya fiksi dapat pula menambah khazanah pengetahuan kalian sehingga dalam memahami berbagai perspektif atau sudut pandang orang dan juga fokus dengan karakter yang dibaca selalu memberi efek positif pada mental dan pemikiran seorang individu. Tidak sedikit dari penelitian yang telah menunjukkan bahwa rutin membaca cerita fiksi mampu meningkatkan empati sehingga proses berpikir secara logis saat berinteraksi dengan individu lain pun jadi lebih mudah. Selain menambah proses berpikir jadi lebih logis, nyatanya dalam membaca cerita fiksi bisa memberi manfaat bagi pembaca, seperti kalian dapat mengurangi kebiasaan menilai seorang individu secara berlebihan, bahkan salah dalam menilai individu tersebut. Sementara, dari sisi penyesuaian diri sampai menerima keadaan atau kondisi lebih bervariasi, dapat dilatih dengan rutin membaca cerita fiksi. 4. Memainkan Permainan Jenis Strategi Kalian dapat memanfaatkan waktu dengan bermain game yang jenisnya strategi. Ada banyak jenis games yang dapat dilakukan dengan tujuan mengasah dan meningkatkan kemampuan otak individu dalam berpikir secara logis. Seperti yang sudah diketahui bahwa dalam jenis olahraga, seperti permainan catur dapat meningkatkan berpikir logis pada seorang individu. Oleh sebab itulah, pemikiran strategis untuk mengatur berbagai jalannya permainan memerlukan pemikiran yang lebih logis. Dengan begitu, kalian dapat bergabung ke dalam club catur, lalu coba untuk menerapkan berbagai strategi yang sudah kalian buat. Bahkan, bila perlu, kalian dapat memainkan permainan catur seorang diri atau menggunakan media dari internet untuk bermain catur. Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa seorang individu yang hobi atau suka bermain catur lazimnya mempunyai pola pikir yang sangat logis dan dapat menjadi sebuah metode atau cara terbaik guna berpikir lebih logis di semua situasi dan kondisi. 5. Mempertimbangkan Risiko dari Setiap Keputusan Tak jarang kita belum terlalu memikirkan risiko dari setiap keputusan yang dilakukan. Oleh karena itu, dalam berpikir logis pun harus mempertimbangkan banyak kemungkinan sehingga dari satu persatu bagian keputusan yang dilakukan harus dapat dipertimbangkan lebih baik lagi, baik itu risiko buruk maupun kebaikannya. Salah satu cara belajar logika dari mempertimbangkan berbagai risiko di setiap keputusan yang dibuat, yaitu menggunakan daya imajinasi kalian. Maksudnya adalah setiap individu tentu mempunyai proses mengambil suatu keputusan saat dirinya mengalami masalah. Maka sebisa mungkin kalian perlu membayangkan seperti apa dan bagaimana dampak atau risiko dari suatu keputusan, lalu apa saja skenario terburuk dan terbaik yang kemungkinan akan terjadi. Selain itu, kalian perlu memikirkan terkait pendapat atau gagasan dari individu lain yang nantinya jadi akibat dari setiap keputusan kalian. Oleh sebab itu, dengan berbagai pertimbangan, tentunya sebuah keputusan dapat memberi dampak, baik itu dampak buruk maupun sebaliknya, karena memang dilihat dari banyak perspektif. Dasar-Dasar Logika Proses berpikir atau menalar perlu memperoleh perhatian yang serius karena akan mengantarkan pada suatu hipotesis atau kesimpulan. Hal tersebut tentu secara konseptual memerlukan cara atau proses berpikir yang sistematis dan mematuhi norma-norma berpikir yang rasional, objektif, sistematis, radikal, dan universal. Buku ini membantu memahami dan mengembangkan pola dan wawasan berpikir penalaran terhadap masalah serta penyelesaiannya secara sistematis, lurus, logis, dan benar. Dengan demikian, setelah menyimak buku ini, pembaca dapat memahami pola pikir sesuai kaidah-kaidah logika. 6. Sadar terhadap Pikiran Irasional Pada beberapa kasus, seorang individu dapat melakukan tindakan di luar nalar atau logika karena tak memperhitungkan atau mempertimbangkan pemikiran logisnya. Oleh sebab itu, Kalian perlu memaksimalkan langkah untuk berpikir lebih logis. Terlebih, pikiran irasional alangkah baiknya diperhitungkan dan dipertimbangkan apabila kalian sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Boleh dikatakan bahwa pemikiran rasional masih tersimpan banyak spekulasi lebih seutuhnya sehingga suatu pola pikir yang lebih rasional, diharapkan mampu diaplikasikan pada setiap aktivitas keseharian. Berbagai kendala dalam hidup, salah satunya pada setiap kondisi masalah tertentu, diperlukannya standar pemikiran secara rasional. Oleh sebab itu, saat kalian mengalami banyak pikiran irasional, alangkah baiknya introspeksi diri untuk kembali berpikir logis. Cara berpikir logis sendiri dapat Grameds temukan pada buku Logika Cara Berpikir Sehat. 7. Memberikan Label pada Kondisi Tertentu Label yang dimaksud dalam konteks ini adalah beberapa kebiasaan untuk menyimpulkan saat suatu masalah terjadi. Misalnya, label bahwa seorang individu bersalah. Sebab, memang keputusan salah dapat memberi akses lebih gampang untuk berpikir logis. Akan tetapi, janganlah terlalu sering memberi label, kemudian menghilangkan keinginan untuk menilai diri sendiri atau individu lain. Sehingga semua tindakan yang kalian lakukan, tak terlalu memberi efek buruk ke semua individu. Anggapan akan kondisi seorang individu dapat memberi pengalaman menarik bahwa ketika berpikir rasional harus mempertimbangkan banyak pandangan. Belum tentu dari satu kondisi individu yang sifatnya personal sehingga akan lebih baik apabila kalian selalu berpikir lebih rasional saat melihat suatu kejadian tertentu. Banyaknya premis individu terhadap sebuah kondisi individu lain yang malah terkadang belum terlalu memberi dampak baik. Dengan begitu, akan lebih baik apabila kalian membatasi diri agar tidak terlalu mencampuri kepentingan orang lain. 8. Mengakses Informasi Suatu Berita secara Mendalam Terdengar sederhana, akan tetapi saat kalian belajar berpikir logis dengan cara mencoba untuk mengakses informasi suatu berita, tentunya akan memberi solusi tepat dalam meraih informasi paling sempurna. Kebanyakan masyarakat masih belum mampu mencari secara tepat informasi ter-update sebab mereka belum mampu berpikir secara logis. Padahal, sebuah sumber berita memang dihadirkan dengan berbagai macam komponen atau unsur penting untuk membuat kalian, selaku penikmat berita, mampu dan dapat berpikir lebih logis. Bagi seorang individu yang sudah terbiasa berpikir logis lazimnya mempunyai beberapa metode terbaik untuk memilah serta memilih sumber informasi yang tepat dan valid. Mereka selalu mencoba untuk mencari sumber lain, kemudian membandingkan dengan banyak sumber yang ia temukan. Dengan begitu, akan memperluas pengetahuan dan wawasan agar tidak termakan dengan berbagai potensi terbesar yang saat ini ada di tiap informasi berita. Itulah informasi seputar Logika dan Belajar Memahami Logika. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun itu, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya! Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber Logika Praktis Teknik Bernalar Benar Logika bagi seorang ilmuwan maupun filsuf seperti bandulan pengukur tegak lurus bagi tukang batu yang dengannya ia dapat mengukur apakah tembok yang ia bangun ini sudah tegak dan lurus ataukah belum. Logika dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Perannya dengan demikian sangatlah krusial. Jika digunakan dengan baik, logika membebaskan dalam arti tidak mengkungkung pemikiran, dan di atas semuanya, ia dapat memunculkan sifat keberanian. Buku ini akan memberikan pemahaman mengenai logika praktis yang mana para pembaca diaharpkan dapat menerapkan teknik bernalar yang benar dalam kehidupan sehari-hari. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
untuk memahami logika harus mengetahui pengertian yang jelas tentang